27
dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta
campurannya. Tanaman ini tumbuh dan tersebar dari daerah beriklim panas hingga
daerah subtropika.
sumber : Normaliani Santoso, Suci. (2012). Penggunaan Tumbuhan Sebagai Pereduksi Pencemaran
Udara. Surabaya
b. Akalipa Merah (Acalypa wilkesiana)
Menurut Krisantini (2008) akalipa adalah kelompok semak berkayu yang
mempunyai pertumbuhan cepat. Tanaman ini tidak cocok diletakkan dalam ruangan.
Tanaman ini butuh kelembaban tinggi. Kondisi udara yang kering akan
menyebabkan daun
gugur dan munculnya serangan tungau merah. Agar tanaman
tetap dalam kondisi vigor perlu dilakukan pemangkasan secara teratur setiap tahun,
pemangkasan dilakukan sampai ½ ukuran. Bunga yang mati dan bunga yang muncul
pertama sebaiknya dibuang.
sumber : Normaliani Santoso, Suci. (2012). Penggunaan Tumbuhan Sebagai Pereduksi Pencemaran
Udara. Surabaya
c. Sirih Belanda (Acalypa wilkesiana)
Sirih Belanda adalah jenis tanaman semak yang cukup popular sebagai penghias
tembok pekarangan rumah. Jenis tanaman ini
bisa tumbuh dimana saja, termasuk
bisa ditanam dalam pot. Manfaat dari tanaman ini adalah
selain mampu menyerap
CO2
juga
mampu menyerap formaidehida serta benzene. Rumah pun akan terasa
lebih segar, apabila tumbuhan ini ditanam di sekitar perkarangan rumah.
d. Lidah mertua (Sansevieria)
Sansevieria berkembang biak melalui umbi lapis, termasuk tanaman hias
yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam
kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Daun tumbuhan ini tebal dan banyak
mengandung air (sukulen). Oleh karena itu, sangat tahan kekeringan.Keistimewaan
Sansevieria adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Ciri
|