16
d.
Targets: Perhatikan penempatan target. Misalnya penempatan
tombol back yang bersebelahan dengan tombol prev merupakan
salah satu contoh yang tidak baik.
e.
Content: Revolusi touch interfaces adalah dengan memungkinkan
pengguna untuk memilih secara langsung dengan content yang
terdapat pada aplikasi dengan menyentuh button/logo dari content
tersebut. Menghilangkan penggunaan mouse atau trackpad
memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya. Manfaatkan
interface
dengan baik, dengan meminimalkan chrome interface
(buttons, tab bars, checkboxes, sliders, etc.) sebisa mungkin dan
tempatkan content tepat di depan atau pusat interface.
f.
Controls: Jika melakukan penambahan controls, sebaiknya
tempatkan di bagian bawah screen
sehingga dapat dilakukan
pemantauan content dengan baik.
g.
Scrolling: Hindari scrolling. Terkadang scrolling
diperlukan jika
ukuran layar tidak cukup, akan tetapi ada baiknya jika dihindari.
Memiliki layar tanpa scrolling akan lebih memudahkan pengguna.
4.
Navigation Models
Terdapat banyak model navigasi yang baru pada aplikasi mobile.
Akan tetapi jika pengembang
lebih tertarik untuk menggunakan
navigasi yang umum dipakai, maka pastikan untuk memilih model
navigasi yang dapat membuat aplikasi menjadi semakin baik. Contoh:
Tab bar, Drill down.
5.
User Input
Umumnya mengetik tidak disukai oleh pengguna walaupun
pengguna sudah menggunakan device yang terbaik, jadi sebaiknya
pengembang harus dapat membuat pengguna menggunakan aplikasi
dengan lebih mudah, misalnya dengan memakai input type selain text,
seperti checkbox, radio button, combo box, dan tipe lainnya.
6.
Gestures
Salah satu aspek yang menjadi ciri khas
dari touch interface yaitu
support gesture-based user interaction. Dengan adanya hal ini, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
|