15
tempat tujuan mereka. Dalam konteks ini, keterbatasan
konektivitas, dan daya tahan baterai
merupakan hal yang harus
menjadi pertimbangan besar, sehingga developer
harus
menyediakan beberapa aplikasi offline support, hemat baterai atau
mendukung geolocation. Contoh: Maps, Foursquare.
3.
Global Guidelines
Aplikasi yang berbeda akan diikuti dengan pendekatan, desain, dan
teknik yang berbeda pula. Karena smartphone merupakan pocket-sized
touch screen device, terdapat beberapa global guidelines
yang perlu
diperhatikan:
a.
Responsiveness: Kemampuan yang dimiliki
aplikasi dalam
merespon perilaku pengguna merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Jika pengguna melakukan interaksi pada aplikasi,
misalnya menekan button update database sehingga proses update
berjalan, maka aplikasi harus memberi respon pada pengguna
untuk menunjukkan bahwa operasi ini memang sedang berjalan.
Responsiveness ini berbeda dengan speed. Tidak masalah jika suatu
operasi membutuhkan waktu, tetapi pastikan bahwa pengguna
dapat mengetahui bahwa operasi tersebut sedang berjalan.
b.
Polish: Dengan kebersamaan yang cukup intens antara pengguna
dan
smartphone, maka perlu diperhatikan detil-detil kecil dalam
aplikasi. Misalnya mesin dalam sebuah mobil. Mesin tersebut dari
sisi luar
terlihat baik, tetapi jika terdapat bunyi-bunyi bising pada
perjalanan, maka akan mengurangi tingkat kepuasan pengguna
terhadap mobil yang digunakannya.
c.
Thumbs: Jempol sangat berpengaruh dalam penggunaan interface
touchscreen. Oleh karena itu, dalam menyusun interface, perlu
mempertimbangkan keberadaan jempol pengguna. Meskipun
pengguna mempunyai banyak jari, namun kecenderungan
pengguna untuk mengetik adalah dengan menggunakan jempol.
 |