Home Start Back Next End
  
34
3.
Memproyeksikan ketersediaan tenaga kerja dan peralatan melalui horizon
perencanaan.
Sering kali perusahaan memilih “capacity cushion” yang akan dimaintain
antara kapasitas proyeksi dan kapasitas aktual. Capacity cushion
adalah jumlah
kapasitas yang berlebih dibanding permintaan yang diharapkan. 
2.5 Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
Harisson (2011: 52) mengungkapakan “Rough cut capacity planning (RCCP)
is a quick way to assessing whether the MPS is achievable. It provides a way for the
master scheduler to assess the feasibility of any proposed chanes to the plan. An
RCCP can quickly assess the feasibility of any MPS changes by comparing load
scenarios with particular capacity bottlenecks or, in overall terms, by using known
aktual capacity availability.”
RCCP merupakan urutan kedua dari hierarki perencanaan prioritas-kapasitas
yang juga berperan dalam mengembangkan MPS. RCCP melakukan validasi
terhadap MPS yang juga menempati urutan kedua dalam hierarki perencanaan
prioritas produksi. RCCP dapat dilakukan dengan memberikan informasi tentang
tingkat produksi dimasa mendatang yang akan memenuhi permintaan total itu. Pada
dasarnya RCCP didefinisikan sebagai proses konversi dari rencana produksi dan/atau
MPS ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber daya kritis
seperti: tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapasitas pemasok
material, dan sumber daya keuangan (Gaspersz, 2005: 173).
Sumber: Benton (2014: 165)
Gambar 2.9 Overview dari MRP II
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter