Home Start Back Next End
  
40
Tujuan dari pareto chart
adalah untuk memperjelas faktor yang paling
penting (atau yang paling besar) dari beberapa faktor yang ada. Dalam quality
control, hal ini sering kali merepresentasikan sumber defect
yang paling sering
ditemui, 
jenis defect yang paling sering muncul, ataupun alasan-alasan yang paling
sering muncul saat terdapat complain dari konsumen, dan banyak lagi hal lain yang
sejenis. Wilkinson pada tahun 2006 merancang sebuah algoritma untuk
memproduksi batas yang masih dapat ditolerasi (acceptable limit) berdasarkan ilmu
statistik untuk masing-masing balok pada Pareto chart. Hal ini memiliki kesamaan
juga dengna confidence interval.
Pareto chart
dapat dibuat dengan program spreadsheet sederhana seperti
OpenOffice Calc, Microsoft Excel, dan
software tool
yang khusus untuk statistik
yang bekerja sebaik onile quality chart generator. Pareto chart
juga termasuk ke
dalam tujuh tools dasar dari quality control.
Dengan menggunakan diagram Pareto, perhatian dapat dikonsentrasikan
pada faktor yang dominan, dan tidak perlu membuang waktu, tenaga serta biaya,
untuk menangani faktor-faktor yang tidak dominan.
Proses pembuatan diagram Pareto dalam buku Eddy Herjanto, Edisi ke Tiga,
(P428) dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Pilih beberapa faktor penyebab dari suatu masalah (bisa diketahui dari hasil
analisis sebab dan akibat).
2.
Kumpulkan data dari masing-masing faktor dan hitung presentase kontribusi
dari masing-masing faktor.
3.
Susun faktor- faktor dalam uruta baru dimulai dari yang memiliki presentasi
kontribusi terbesar dan hitung akumulasinya.
4.
Bentuk kerangka diagram dengan aksis vertikal sebelah kiri menunjukan
frekuensi, sedangkan aksis vertikal sebelah kanan dalam bentuk komulatif.
Tinggi aksis sebelah kiri dan kanan sama.
5.
Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kiri, buat kolom secara berurutan
pada aksis horisontal yang menggambarkan kontribusi masing-masing faktor.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter