![]() 9
Proyek memiliki ketidakpastian. Karena proyek memiliki karakteristik
khusus, sulit didefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dan biaya yang diperlukan.
Faktor-faktor tersebut sering menjadi penyebab munculnya kendala atau
tantangan.
Menurut Schwalbe yang dikutip dari buku Dimyati & Nurjaman
(2014:21),
setiap proyek akan dibatasi dengan ruang lingkup (scope), waktu (time) dan
biaya (cost). Batasan-batasan ini seringkali digunakan ke dalam manajemen
proyek sebagai tiga batasan utama. Agar proyek berhasil, manajer proyek harus
mempertimbangkan hal berikut. Pertama, ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan sebagai bagian dari proyek tersebut, serta produk dan layanan atau
hasil yang diinginkan oleh pelanggan (sponsor) yang dapat dihasilkan dalam
suatu proyek. Kedua, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
proyek. Ketiga, biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dan dalam proses pencapaian tujuan
tersebut ada tiga konstrain yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-
Off Triangle
atau Triple Constraints. Triple Constraints
adalah usaha
pencapaian tujuan yang berdasarkan batasan sebagai berikut.
Tepat mutu, mutu adalah apa yang akan dikerjakan oleh proyek tersebut,
produk, layanan atau hasil yang diraih proyek tersebut atau disebut
sebagai kinerja (performance), harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.
Tepat waktu, yang di maksud dengan waktu ialah berapa lama waktu
yang di butuhkan untuk melaksanakan suatu proyek serta apa itu jadwal
proyek. salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah
proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan
lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-saat yang memang
sangat krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu
tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
|