Home Start Back Next End
  
10
Perancangan desain antar muka harus sebisa mungkin mencegah pengguna
melakukan kesalahan (error). Contohnya
adalah tidak mengizinkan karakter
alfabet pada entri field
numerik. Jika pengguna melakukan kesalahan, desain
antar muka harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut dan menawarkan
penanganan yang sederhana dan jelas
6.
Permit easy reversal of actions
Tindakan-tindakan yang dilakukan pengguna harus dapat dikembalikan ke
keadaan semula. Fitur seperti ini dapat mengurangi kecemasan pengguna, karena
kesalahan (error) dapat dikembalikan ke keadaan sebelum terjadi kesalahan.
Selain itu,
dengan adanya suatu tindakan reversal, pengguna dapat terdorong
untuk mengeksplorasi berbagai macam pilihan yang terdapat pada aplikasi.
7.
Support internal locus of control
Pengguna aplikasi yang sudah berpengalaman menginginkan suatu perasaan
bahwa mereka mempunyai kendali penuh terhadap desain antar muka dan desain
antar muka dapat merespons suatu tindakan yang dilakukan. Sebuah respons
yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat membuat kekhawatiran dan
ketidakpuasan. Rancangan desain harus memposisikan pengguna sebagai
inisiator dibandingkan sebagai responden dari suatu aksi.
8.
Reduce short term memory load
Manusia mempunyai keterbatasan mengingat dan memproses informasi dalam
jangka pendek. Oleh karena itu, suatu rancangan desain antar muka harus dibuat
secara sederhana. Penggabungan beberapa halaman menjadi satu halaman,
pengurangan
frekuensi pergerakan tampilan, dan pemberian waktu pelatihan
dalam menggunakan code, mnemonic, dan perurutan langkah merupakan cara
untuk mengatasi keterbatasan manusia tersebut.
2.3.2 Lima Faktor Manusia Terukur
Shneiderman dan Plaisant (2010:32) juga menyatakan terdapat 5 (lima) faktor
manusia terukur yang harus diperhatikan dalam merancang desain antar muka, di
antaranya:
1.
Time to learn
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mempelajari tindakan-
tindakan dalam mencapai suatu tujuan?
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter