Home Start Back Next End
  
15
Berdasarkan Analisa Perhitungan Struktur Pracetak Sistem DPI, pembebanan
struktur yang diperhitungkan pada sistem ini yaitu :
1.
Beban pasangan dinding bata ringan : 2 kN/m²
2.
Beban hidup
: 2 kN/m²
3.
Beban watertank
: 12 m3
4.
Beban super dead load
: 1,2 kN/m²
-
Adukan semen
: 0,42
kN/m²
-
MEP
: 0,3
kN/m²
-
Penutup lantai
: 0,24
kN/m²
-
Penutup langit-langit
: 0,04
kN/m²
-
Lain-lain
: 0,2
kN/m²
Acuan normatif yang digunakan dalam sistem ini adalah :
1.
PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
2.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.60/PRT/1992, Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun.
3.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2007, Pedoman Teknis
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi.
4.
SNI 03-1727-1987, Tata cara Perencanaan
Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung atau Penggantinya.
5.
SNI 03-1726-2012, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung.
6.
SNI 03-1726-2002, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung.
7.
SNI 7832:2012, Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton
Pracetak untuk Konstruksi Bangunan Gedung.
8.
SNI 7833:2012, Tata cara Perancangan Beton Pracetak dan Beton Prategang
Untuk Bangunan Gedung.
9.
SNI 7834:2012, Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Sistem Struktur dengan
Rangka Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak Untuk Bangunan Gedung.
2.5
Tahapan Konstruksi Beton Pracetak
Pelaksanaan konstruksi beton pracetak pada umumnya mengikut tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1.
Tahap Desain
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter