6
2.2
Metode pelaksanaan konstruksi beton dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.
Sistem Beton Konvensional
Menurut Novdin (2012), pengertian
sistem beton konvensional adalah
metode pelaksanaan struktur yang dalam pelaksanaannya menggunakan bahan
tradisional kayu dan triplek sebagai formwork dimana pengecoran beton dilakukan di
tempat. Sistem beton konvensional ini sudah mulai ditinggalkan
karena waktu
pelaksanaannya yang lama, kurang bersih, dan memerlukan tenaga kerja yang lebih
banyak.
2.
Sistem Beton Pracetak
Menurut Dwi Dinariana (2013), pengertian
konstruksi beton pracetak atau
precast
adalah suatu konstruksi bangunan yang komponen
bangunannya
dipabrikasi/dicetak
terlebih dahulu di pabrik atau di lapangan, lalu disusun di
lapangan untuk membentuk satu kesatuan bangunan gedung. Produksi pracetak bisa
dilakukan di pabrik atau di site/lapangan, dimana jika dilakukan di lapangan
diperlukan lahan produksi/pabrikasi
(Casting Area) yaitu suatu lahan degan luasan
tertentu yang dipersiapkan untuk tempat produksi
komponen pracetak, yang dapat
dibuat di lokasi atau di tempat pabrikasi kuhsus di luar lokasi bangunan.
Untuk
produksi pracetak diperlukan juga lahan penumpukan (Stocking Area) yaitu suatu
lahan dengan luasan tertentu yang dipersiapkan untuk tempat penumpukan
komponen pracetak sementara, sebelum disusun di lapangan untuk membentuk satu
kesatuan bangunan gedung.
Pemindahan komponen pracetak menuju lokasi lain/lokasi penumpukan
disebut sebagai kegiatan langsir dimana pekerjaan langsir ini biasa dilakukan dengan
bantuan alat berat crane
seperti mobile crane atau tower crane.
Dalam sistem beton
pracetak, komponen beton pracetak yang akan dipasang ini merupakan komponen
yang siap pakai sehingga tinggal disambung pada bagian struktur lain
dan menjadi
sebuah struktur yang utuh. Biasanya proses pengecoran dan curing juga dilakukan di
pabrik. Dikarenakan proses pengecorannya dilakukan di pabrik/tempat khusus maka
mutu yang dihasilkan untuk setiap komponen dapat terkontrol/terjaga
dengan baik.
Beton pracetak ini juga lebih efektif dan menguntungkan bila komponen diproduksi
secara massal (dalam jumlah yang banyak)
sehingga akan lebih murah karena
dilakukan secara berulang dalam bentuk dan ukuran sesuai dengan yang diinginkan
serta dalam jumlah besar.
|