Home Start Back Next End
  
7
Sebenarnya beton pracetak tidak berbeda dengan beton biasa, hanya metode
pabrikasinya yang menjadikan beton pracetak ini berbeda. Alasan penggunaan beton
pracetak ini dianggap lebih ekonomis antara lain : mengurangi biaya pemakaian
bekisting, mereduksi biaya upah pekerja karena jumlah pekerja relatif lebih sedikit,
mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehingga overhead
yang dikeluarkan menjadi
lebih kecil 
(Ervianto, 2006:7). Selain itu, menurut Ervianto,
bekerja di permukaan
tanah jauh lebih mudah dan lebih aman untuk dilakukan, seperti persiapan cetakan,
pengecoran, perapian permukaan, perawatan dan penggunaan bekisting yang dapat
berulang kali.
Sistem beton pracetak sendiri berdasarkan proses pelaksanaan di lapangan
dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu beton pracetak “partial precast” dan beton
pracetak “full precast”. Proses pembuatan/produksi komponen beton pracetak untuk
kedua sistem tersebut dapat dilakukan di pabrik/plant atau di lapangan/cast in place.
Gambar 2.1 Bagan Pekerjaan Beton Pracetak
(Sumber : Analisa Harga Satuan Pekerjaan Struktur Beton Pracetak
(2013:6))
Beton pracetak “partial precast” atau beton pracetak sebagian dalam
pelaksanaannya di lapangan diperlukan beberapa proses yaitu :
1.
Proses pembuatan/produksi komponen beton pracetak.
2.
Proses instalasi/perakitan/erection.
3.
Proses sambungan/joint.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter