Definisi Materialisme
Materialisme dianggap sebagai suatu keasyikan atau ketertarikan dengan uang
dan harta (Belk, 1985) dan pemikiran bahwa kekayaan pribadi dan harta material
adalah kunci untuk sukses dan kesejahteraan (Fournier & Richins, 1991). Pengertian
materialism dalam literature akademik adalah pemahaman bahwa pentingnya seorang
konsumen untuk menyatu (attach) dengan kekayaan atau harta duniawi, dan
keyakinan bahwa barang-barang dan pelayanan merupakan sumber terbesar dalam
kepuasan dan ketidakpuasan hidup (Belk, 1984), sebagai suatu materi yang harus
didapat untuk kesejahteraan hidup (Easterlin & Crimmins, 1991), atau sebagai hal
yang penting untuk penempatan level kekayaan seseorang dan sebagai perolehan
untuk mencapai kebahagiaan (Richins & Dawson, 1992). Materialism, sebagai
kepribadian seperti sifat, membedakan antara indivual yang menempatkan
kepemilikan adalah hal yang penting untuk identitas diri juga hidupnya dan individual
yang menganggap kepemilikan adalah hal yang sekunder (Schiffman & Kanuk,
2010). Belk (1984) juga mengemukakan kepribadian yang memiliki hubungan dengan
materialism yaitu perasaan iri, murah hati, dan pengekangan.
Richin & Dawson (1992) membagi definisi materialism kedalam tiga dimensi,
yaitu:
1. Material centrality
Merupakan derajat dimana individu menempatkan harta dan perolehan
atau kepemilikan sebagai pusat dalam kehidupannya.
2. Material happiness
Merupakan derajat dimana individu mempercayai bahwa harta dan
perolehan atau kepemilikan dapat membawa kebahagiaan dan kepuasaan
dalam hidup.
3. Material success
Merupakan derajat dimana individu mencapai kesuksesan dari harta
dan perolehan atau kepemilikan.
|