3
Ada dua bentuk strategi regulasi emosi yaitu : antecedent-focused, dan response-
focused. Regulasi emosi antecedent-focused
merupakan regulasi dengan memanipulasi
input dari sistem emosi, yang mengubah cara seseorang berpikir tentang rangsangan
emosional tertentu (dilakukan sebelum respon emosional sepenuhnya muncul), sehingga
seseorang mampu mengantisipasi dan meregulasi sebelum emosi itu muncul terdiri dari
beberapa bagian yaitu situation selection, situation modification, attentional deployment
dan cognitive change. Kemudian regulasi emosi response-focused merupakan cara
meregulasi dengan memanipulasi output dari sistem emosi, yang menekan atau
mengubah cara seseorang menanggapi situasi emosional (dilakukan setelah respon
emosional muncul).
Kemudian regulasi emosi response-focused
terdiri atas response
modulation (Gross, 2007).
2.1.3
Strategi Regulasi Emosi
Menurut Gross dan
John (2003) ada 2 strategi spesifik yang membedakan
seseorang dalam meregulasi emosinya yaitu cognitive reappraisal
dan expressive
suppression. Cognitive Reappraisal
adalah bentuk perubahan kognitif yang melibatkan
menafsirkan situasi yang berpotensi memunculkan emosi dengan cara yang mengubah
dampak emosional (Lazarus & Alfert, dalam Gross & John, 2003). Sedangkan
Expressive Suppression adalah bentuk modulasi respon yang melibatkan penghambatan
perilaku ekspresi emosi yang sedang berlangsung (Gross, dalam Gross & John, 2003).
Sebuah studi penelitian telah menunjukkan bahwa konsekuensi dari cognitive
reappraisal dan expressive suppression jelas berbeda (Hofmann dkk, 2009; Memedovic
dkk, 2010; Ortner & Koning, 2013, dalam Gong, 2013).
Cognitive reappraisal
menurunkan perasaan negatif dan ekspresi perilaku yang negatif sedangkan expressive
suppression
tidak mengubah jumlah emosi negatif yang dirasakan oleh individu,
meskipun ekspresi perilaku berkurang. Selain itu, aktivasi fisiologis yang lebih besar
ditemukan pada individu-individu yang menggunakan expressive suppression (Gross,
1998). Expressive suppression
juga mengakibatkan gangguan memori selama interaksi
sosial karena hal itu meningkatkan penggunaan kontrol (Richards & Gross, 1999, 2000,
dalam Gong, 2013).
Konsekuensi sosial yang timbul dari strategi regulasi emosi yaitu Cognitive
reappraisal
dan expressive suppression
juga berbeda.
Cognitive reappraisal adalah
|