berfungsi untuk dinikmati baik sebagai ritual, hiburan, atau tontonan, berbeda
dengan fungsi sekunder. Fungsi seni pertunjukan lebih kepada kepentingan yang
lain. Ini berarti fungsi pertunjukan menjadi multifungsi, tergantung dari
perkembangan masyarakat
pendukungnya.Multifungsi itu antara lain
sebagai
pengikat kebersamaan, media komunikasi, interaksi, ajang gengsi, bisnis, dan
mata pencaharian, termasuk juga untuk kepentingan pariwisata.
Dengan perkembangan kondisi seperti masa kini, seni tidak bisa lagi
hanya mementingkan ekspresi
diri, dengan nilai-nilai yang diframe sendiri,
tetapi harus lebih luas lagi memikirkan kepentingan orang banyak, termasuk
juga promosi daerah yang kaitannya juga ekonomi, baik bagi para pelaku seni,
maupun bagi perkembangan seni itu sendiri. Ini berarti seni harus bersinerji
dengan aspek atau kegiatan lain, termasuk kegiatan Pariwisata sebagai sektor
ekonomi.
2.5. Pengertian Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata merupakan industri
non migas yang dijadikan sebagai sektor
andalan dalam menghasilkan devisa di
beberapa Negara didunia, pariwisata
merupakan salah satu jenis dari industry yang mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang cepat, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan
penghasilan dan standar hidup, serta menstimulasi sektor industry lainya seperti:
industry kerajinan tangan dan cindramata Pendit (1994;4)
Lane (dalam Sharpley, 2000:8) menyatakan bahwa pariwisata
berkelanjutan adalah
hubungan triangulasi yang seimbang antara daerah tujuan
wisata (host areas) dengan habitat dan manusianya, pembuatan paket liburan
(wisata), dan industri pariwisata, dimana tidak ada satupun stakehorder dapat
merusak keseimbangan. Pendapat yang hampir sama disampaikan Muller
yang
mengusulkan suatu istilah, yaitu magic pentagon yang merupakan
keseimbangan antara elemen-elemen pariwisata, dimana tidak ada satu faktor
atau stakeholder yang mendominasi.
2.6. Prinsip Pariwisata Berkelanjutan
|