Home Start Back Next End
  
Ekonomi dan kreatif dan sektor pariwisata
merupakan hal yang saling
berpengaruh dan saling bersinergi jika dikelola dengan baik (Ooi, 2006)Konsep
kegiatan wisata dapat didefinisikan dengan tiga faktor, yaitu harus ada
something to see, something to do, dan something to buy (Yoeti, 1985).
Model pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak sektor wisata
dapat diadaptasi dari model-model kota kreatif. Kota kreatif bertumpu pada
kualitas sumber daya manusia untuk membentuk (bisa dalam bentuk design atau
redesign) ruang-ruang kreatif (UNDP, 2008).
Dalam konteks kepariwisataan, diperlukan ruang-ruang kreatif bagi para
pengrajin untuk dapat menghasilkan produk khas daerah wisata yang tidak dapat
ditemui di daerah lain. Salah satu tempat yang paling penting bagi seorang
pengrajin untuk bisa menghasilkan karya adalah bengkel kerja atau
studio.Bengkel kerja atau studio sebagai ruang kreatif harus dihubungkan
dengan daerah wisata sehingga tercipta linkage
atau konektivitas.Konektivitas
tersebut diperlukan untuk mempermudah rantai produksi (Evans, 2009).
Pembentukan ruang kreatif diperlukan untuk dapat merangsang
munculnya ide-ide kreatif, karena manusia yang ditempatkan dalam lingkungan
yang kondusif akan mampu menghasilkan produk-produk kreatif bernilai
ekonomi. Festival budaya, merupakan salah satu bentuk penciptaan ruang kreatif
yang sukses mendatangkan wisatawan.Dari segi ekonomi kreatif, produk
kerajinan dapat terjualsementara dari sektor wisata, wisatawan memperoleh
suatu memorabilia mengenai daerah wisata tersebut.Konektivitas atau linkage
antara ekonomi kreatif dan wisata dapat berbentuk outlet penjualan yang terletak
di daerah wisata.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam implementasi model linkage
tersebut adalah penetapan lokasi outlet yang harus diusahakan berada di tempat
strategis dan dekat dengan tempat wisata.
2.8. Hubungan Ekonomi Kreatif  Dan Kebudayaan daerah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter