Home Start Back Next End
  
14
runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang
bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana, dijawablah bahwa besi itu milik
Muhammad SAW. Maka diberikanlah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi
sebilah pedang. Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang,
maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama Kyai Sengkelat.
Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena
tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Menurutnya, keris merupakan budaya
Jawa yang berbau Hindu, seharusnya besi itu dijadikan pedang yang lebih cocok dengan
budaya Arab, tempat asal agama Islam. Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar Kyai
Sengkelat diserahkan kepada Prabu Brawijaya V. Ketika Prabu Brawijaya V menerima
keris tersebut,
sang Prabu menjadi sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat.
Dan akhirnya keris tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi
gelar Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka
keraton.
Gambar 2.14 Keris Sengkelat.
Sumber Gambar : foto observasi lapangan di Museum Pusaka, TMII.
2.1.7
Beberapa Keris dari pelosok Nusantara.
Menurut penelitian dan observasi yang penulis lakukan di Museum Pusaka, Taman
Mini Indonesia Indah, berikut adalah ragam keris dari beberapa provinsi.
a.
Sumatera Barat.
Keris Bahari adalah salah satu keris asal Sumatera Barat. Keris Bahari bentuk
bilahnya lebih kecil dan panjang. Keris ini memiliki dhapur (bentuk) Bahari, tangguh
(pembuat) keris berasal dari Majapahit abad ke – 13. Memiliki Pamor Pendaring Bebas.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter