Home Start Back Next End
  
19
melakukan reproduksi (Papalia, Olds, & Feldman, 2007). Pubertas merupakan periode
kematangan fisik yang terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal (Santrock, 2012).
Pubertas ditandai dengan kemunculan hormon yang tinggi. Hormon tersebut
dibagi kedalam 2 kelas utama yaitu androgen (pada kelamin laki-laki) dan estrogen
(pada kelamin perempuan). Testosteron merupakan hormon androgen yang berperan
penting dalam perkembangan pubertas laki-laki sedangkan astradiol merupakan hormon
estrogen yang berperan penting dalam perkembangan pubertas perempuan.
Testosteron berkaitan dengan sejumlah perubahan fisik pada anak laki-laki yang
mencakup perkembangan alat kelamin eksternal, meningkatnya berat tubuh, dan
perubahan suara (Goji dkk, dalam Santrock, 2012), serta berkaitan dengan hasrat dan
aktivitas seksual (Cameron, dalam Santrock, 2012). Sedangkan meningkatnya estradiol
memicu munculnya perkembangan payudara, rahim, dan perubahan pada skeletal atau
rangka, namun kontribusi terhadap hasrat dan aktivitas seksual masih belum jelas pada
perempuan.
Terjadinya kematangan pada organ reproduksi ketika masa remaja merupakan
awal dimulainya menstruasi pada anak perempuan dan produksi sperma pada anak laki-
laki. Ejakulasi pertama anak laki-laki atau disebut dengan spermarche
rata-rata terjadi
saat usia 13 tahun. Menstruasi pertama yang dialami oleh remaja perempuan disebut
dengan menarche, umumnya terjadi pada usia 10-16 tahun (Papalia, Olds, & Feldman,
2009).
Dimensi psikologi dari pubertas pada masa remaja adalah kemunculan citra
tubuh (body image). Para remaja menunjukkan perhatian lebih pada perubahan tubuh
mereka, dan mengembangkan gambaran seperti apa tubuh mereka (Santrock, 2012).
Dalam masa remaja terjadi pula peningkatan perilaku berisiko atau risk-taking
(Rao dkk, dalam Santrock, 2012). Menurut Steinberg dkk (dalam Santrock, 2012),
sensation seeking
meningkat di usia 10 sampai 15 tahun dan kemudian menurun atau
tetap stabil di akhir masa remaja dan awal masa dewasa. Bahkan menurut Steinberg
(dalam Santock, 2012), individu yang berusia 18 tahun lebih impulsif, memiliki
orientasi masa depan yang rendah, dan lebih rentan terhadap perngaruh teman sebaya
dari pada individu dewasa. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter