Home Start Back Next End
  
20
Menurut Steinberg (dalam Santock, 2012) hal yang dapat menjelaskan perilaku
risk-taking pada remaja adalah perkembangan korteks prefrontal yang lebih lambat
dibandingkan dengan perkembangan amigdala, oleh karena itu orteks prefrontal yang
terlibat dalam penalaran, pembuatan keputusan, dan kontrol diri belum berfungsi
optimal dibandingkan dengan amigdala yang termasuk dalam struktur emosi sehingga
remaja lebih sering bertindak berdasarkan dorongan emosi.
Peran orang tua, guru, dan figur yang bertanggung jawab lainnya juga penting
dalam memonitor perilaku remaja secara efektif (Fang dkk, dalam Santrock, 2012).
Menurut Johnson dkk (dalam Santrock, 2012), ketika remaja berada dalam situasi yang
menggoda dan berbahaya namun orang tua tidak cukup memberikan pengawasan yang
baik, kecenderung mereka untuk terlibat dalam perilaku berisiko akan tinggi, ketika hal
itu bergabung dengan kemampuan regulasi diri remaja yang buruk maka dapat membuat
mereka rentan terhadap sejumlah hasil negatif.
2.3.2.2 Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2012), para remaja dalam mengkontruksi
dunianya menggunakan suatu skema. Skema adalah konsep mental atau kerangka kerja
yang berguna dalam mengorganisir dan menginterpretasi informasi. Remaja
menggunakan dan mengadaptasi skema melalui dua proses, asimilasi (penggabungan
informasi baru dengan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya), dan akomodasi
(penyesuaian skema terhadap informasi baru).
Piaget juga mengemukakan remaja telah memasuki tahap perkembangan
kognitif yang disebut formal operational stage, yang dikarakteristikan dengan
munculnya pemikiran abstrak, idealistis, dan logis. Remaja mulai berpikir mengenai
kemungkinan tentang masa depan dan terpesona dengan apa yang mungkin mereka
capai. Ketika melakukan problem-solving, pemikiran remaja pada tahap ini lebih
sistematis, dan individu mengembangkan hipotesis tentang bagaimana satu hal dapat
terjadi (Santrock, 2003).
Menurut Papalia, Olds, dan
Feldman (2009), tahapan formal
operational anak remaja rata-rata terjadi pada usia 11 tahun.
Pada saat remaja terjadi perubahan fungsi structural
dan functional
dalam
memproses informasi. Perubahan structural
meliputi meningkatkan pengetahuan
deklaratif, prosedural, dan konseptual, serta meningkatnya kapasitas working memory.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter