Home Start Back Next End
  
17
Individu yang menggunakan strategi ini lebih sering merasakan, mengalami, dan
mengekspresikan emosi negatif daripada emosi positif (Gross & John, 2003).
Penurunan emosi negatif yang dialaminya dapat berlangsung lambat dan juga dapat
terakumulasi menjadi emosi yang tidak terselesaikan, karenanya dibutuhkan lebih
banyak sumber kognitif untuk memulihkan emosi dibandingkan dengan individu yang
menggunakan cognitive reappraisal
(Gross & John, 2003). Aktivasi fisiologis yang
lebih besar ditemukan pada individu-individu yang menggunakan expressive
suppression
(Gross, 1998). Hasil penelitian Gross & John
(2003) menunjukkan
expressive suppression
memiliki
asosiasi
negatif
dengan
kesejahteraan diri atau well-
being. Lebih khusus, individu yang
biasanya
melakukan expressive suppression
dilaporkan memiliki gejala
depresi
yang lebih tinggi, merasa
kurang puas
dengan
kehidupannya, memiliki
harga diri yang lebih rendah, dan
kurang optimis.
Temuan
penelitian menunjukkan
bahwa orang yang
biasanya menggunakan
expressive
suppression kurang puas baik dengan diri mereka sendiri dan
hubungan mereka dengan
orang lain, lebih
pesimistis terhadap
masa depan, dan
lebih rentan terhadap
depresi,
serta menunjukkan masalah kesejahteraan diri atau well-being.
Hasil penelitian Gross dan John
(2003) juga menyebutkan bahwa dalam
pengukuran domain dukungan sosial, individu yang menggunakan strategi expressive
suppression memiliki dukungan sosial yang lebih rendah, hal ini akan berdampak pada
dukungan emosi yang dirasakan individu. Gross dan John
(2003) menjelaskan individu
expressive suppression cenderung tidak membagi emosi-emosi yang dirasakan, lebih
avoidance (tidak nyaman dengan kedekatan dan keterbukaan), dan memiliki kedekatan
emosional yang rendah dengan orang lain.
2.3 Remaja
2.3.1 Definisi remaja
Terdapat beberapa definisi remaja menurut para ahli. Menurut Papalia, Olds, dan
Feldman (2009) masa remaja merupakan peralihan masa perkembangan antara masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik, kognitif,
dan psikososial. Masa remaja ini memberikan kesempatan untuk tumbuh, tidak hanya
dalam dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif dan sosial, otonomi, harga
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter