Home Start Back Next End
  
28
2.3.3 Konsep Six
Sigma
Motorola
(Gasperz, 
2002) 
Pada 
dasarnya 
pelanggan 
akan 
puas 
apabila 
mereka
menerima 
nilai 
sebagaimana 
yang 
mereka 
harapkan. 
Apabila 
produk 
(barang
dan/atau jasa) diproses pada tingkat kualitas Six Sigma, perusahaan boleh
mengharapkan
3,4
kegagalan
per
sejuta
kesempatan (DPMO) atau mengharapkan
bahwa 99,99966 persen dari apa
yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk
itu. Dengan demikian Six Sigma dapat dijadikan ukuran target kinerja sistem industri
tentang
bagaimana
baiknya
suatu
proses transaksi produk antara pemasok (industri)
dan
pelanggan
(pasar).
Semakin
tinggi
target
sigma yang dicapai, kinerja sistem
industri akan semakin baik. Sehingga 6-sigma otomatis lebih baik daripada 4-sigma,
4-sigma
lebih baik daripada 3-sigma. Six Sigma juga dapat dianggap sebagai strategi
terobosan yang memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa
(dramatic) di tingkat bawah. Six Sigma juga dapat dipandang sebagai pengendalian
proses
industri berfokus pada pelanggan,
melalui penekanan pada kemampuan proses
(process capability).
Pendekatan pengendalian proses six sigma
Motorola (Motorola’s Six Sigma
process control) mengijinkan adanya toleransi penyimpangan atau pergeseran nilai
rata-rata (mean) sebesar + 1.5 sigma.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter