Home Start Back Next End
  
17
8.
Batch proses sebaiknya bersifat tidak tetap (variabel).
9.
Prioritas
dapat
dilakukan
dengan
menguji
batasan
(constraints)
dalam
sistem
itu.
Sembilan aturan
tersebut
merupakan
dasar dari
synchronous
manufacturing.
Aturan
ke-6
menyatakan
bahwa keseluruhan
throughput
sistem
ditentukan
oleh
bottleneck.
Catatan
bahwa
resource non-bottleneck
tidak
berpengaruh
terhadap
throughput
secara
keseluruhan,
kecuali
resources
tersebut
dijadwalkan
kurang baik
dan
menyebabkan
bottleneck menjadi
tidak
berguna.
Jika
bottleneck
tidak
bekerja,
waktu
untuk
produksi
akan
hilang
dan
tidak
dapat
berproduksi,
sehingga
bottleneck
menentukan throughput dan harus diatur.
Kebijaksanaan
konvensional
menganjurkan
bahwa mesin
pusat
harus
mempunyai utilisasi penuh
untuk menjaga kinerja tenaga kerja. Jika resource tersebut
non-bottleneck,
bagaimanapun produksi
pada
non-bottleneck
hanya
akan
menghentikan adanya
inventory
dan tidak
akan meningkatkan
throughput
sistem.
Gagasan
itu,
kemudian
adalah untuk
menyinkronkan
aliran
material
selama berada
dalam sistem.
2.2.1 The Theory of Constraints (TOC)
Dasar dari
Theory Of Constraints
adalah bahwa
setiap organisasi
mempunyai
constraints   yang   menjaga  dari  pencapaian  tingka performansi 
yang   tinggi.
Constraints
tersebut
harus mengidentifikasi
dan
mengatur
untuk
meningkatkan
performansi. Biasanya jumlah constraints itu terbatas, dan constraints tersebut bukan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter