Home Start Back Next End
  
11
standar
deviasi)
return
sebagai
ukuran
risiko.
Faktor-faktor
risiko
yang
lain mungkin juga relevan digunakan.
2.
Bagaimana 
kemauan  investor  untuk  mengambil  risiko? 
Kemauan
mengambil risiko seringkali sangat berbeda antara
investor
individual dan
investor institusional. Kita dapat mencoba memahami faktor perilaku dan
kepribadian di balik kemauan untuk mengambil risiko.
3.
Bagaimana kemampuan investor untuk mengambil risiko?  
Meskipun
investor memiliki kemauan mengambil risiko tertentu, seringkali terdapat
batasan-batasan
dalam tataran
praktis
ataupun
financial
untuk
mencapai
risiko dimaksud.
4.
Berapa   tingkat   risiko   di  
mana  
investor  
mau   dan  
mampu  
untuk
mengambilnya?  
Dalam
hal
ini
terdapat
toleransi
risiko  (risk
tolerance),
yaitu 
kapasitas 
untuk 
menerima 
risiko 
serta   merupakan 
irisan 
dari
kemauan 
dan 
kemampuan 
mengambil 
risiko. 
Dalam 
terminologi 
lain
terdapat  aversi  risiko  (risk  aversion),  yaitu  tingkat  ketidakmauan  dan
ketidakmampuan
mengambik
risiko.
Penasihat
investasi
perlu
membantu
investor
yang    bersangkutan   
untuk   
mengkonversi    kemauan    dan
kemampuan   
mengambil   
risiko     menjadi   
toleransi   
risiko   
yang
mencerminkan 
keduanya 
secara 
tepat. 
Dalam 
banyak 
kasus, 
investor
mungkin 
memerlukan   pendidikan   atau 
penjelasan 
mengenai 
prinsip-
prinsip dasar investasi.
5. 
Apakah tujuan risiko spesifik dari investasi yang dilakukan?
Kita dapat
menspesifikasi
tujuan
risiko
absolute
maupun
tujuan
risiko
relative
dari
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter