20
Kesadaran akan kemampuan
teknologi
informasi
harus dapat
mempengaruhi
proses rancangan.
5. Model dan membangun bentuk dasar (purwarupa) dari proses yang baru.
Model
yang
sekarang
tidak
harus
dipandang sebagai hasil akhir dari proses
Rekayasa proses bisnis (BPR) tapi harus dilihat sebagai pergantian model yang
sukses. Pergantian model tersebut menggunakan pendekatan Rekayasa proses
bisnis yang cepat memberikan hasil dan keterlibatan serta kepuasan konsumen.
Menurut
Tan,
Victor
S.L.
(1994)
di
dalam melakukan
proses
rekayasa
ulang
diperlukan inovasi, kecepatan, pelayanan, dan kualitas. Untuk itu ada lima
pendekatan dasar
untuk
melakukan proses rekayasa
ulang di dalam suatu perusahaan
yaitu sebagai berikut:
1. Memahami aliran proses saat ini
2. Tantangan proses sekarang
3. Merancang alternatif model proses
4. Menguji informasi yang dibutuhkan guna mendukung model proses usulan
5. Uji kelayakan dan simulasi
Salah
satu
tujuan
dilakukannya
rekayasa ulang
terhadap
proses
bisnis
adalah
untuk
memperoleh
hasil
yang
luar
biasa
atau hasil yang merupakan lompatan besar
(quantum leaps). Pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan rekayasa ulang
harus disadari bahwa rekayasa ulang membutuhkan atau mengakibatkan perubahan
yang radikal atau dramatis. Impact dari rekayasa ulang proses bisnis yaitu
mendapatkan hasil yang efektif dan efisien dengan memperhatikan empat hal :
|