Home Start Back Next End
  
19
Davenport mengatakan teknologi informasi sebagai jantung dari rekayasa
ulang dari bisnis proses. 
Bagi Davenport teknologi informasi memiliki peranan yang
penting
dalam
inovasi
bisnis
proses.  
Disamping
itu,
Davenport
juga
menyatakan
suatu perusahaan dan karyawan adalah faktor yang penting dari pada faktor teknologi
dan
faktor
perilaku
yang
harus
ada
dalam
rekayasa
proses
bisnis
ulang.
Davenport
juga
melihat
kultur
(budaya)
sebagai
hambatan ketika terjadi inovasi proses yang
buruk dalam menyesuaikan ke dalam kultur perusahaan.
Davenport and Short (1990)
merekomendasikan
lima
langkah dalam rekayasa
proses bisnis ulang :
1.   Mengembangkan visi dan tujuan bisnis dan proses.
Rekayasa proses bisnis ulang ditentukan oleh visi perusahaan yang terlibat tujuan-
tujuan bisnis yang lebih spesifik seperti penurunan biaya, penurunan waktu,
peningkatan kualitas produk dan lain sebagainya.
2.   Identifikasi proses untuk direkayasa ulang.
Hampir   semua   perusahaan   menggunakan   pendekatan   “High-Impact”   yang
berpusat pada proses-proses yang paling penting atau konflik yang
paling besar
terjadi
dalam bisnis.
Di
satu
sisi
sedikit
sekali
perusahaan
yang
mencoba
untuk
mengidentifikasi
semua
proses-proses
di
dalam perusahaan
dan
memprioritaskan
dahulu semuanya daripada merekayasa ulang.
3.   Memahami dan mengukur proses yang ada.
Untuk
menghindari
pengulangan
dari kesalahan lama dan untuk mendukung
perbaikan di masa yang akan dating.
4.   Mengidentifikasi teknologi informasi sebagai pengungkit.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter