53
2.8
Jalur Distribusi
Jalur
distribusi
meliputi
rangkaian
suatu
institusi atau agen yang saling bergantung
satu
dengan
yang
lainnya
dengan
tujuan
untuk
memindahkan
nilai
(value) dari tahapan
sebagai konsep (conception), ekstraksi maupun produksi
ke
tahapan
konsumsi.
Kepemilikan secara
fisik (physical possessions), ownership dan promosi biasanya
mengalir
dari
produsen
kepada
end-user.
Dari
semua
ini lalu berlanjut ke jalur distribusi, dimana
sebuah pabrik (manufaktur)
mempromosikan
produknya
kepada distributor, yang
selanjutnya distributor mempromosikan kepada pengecer (retailer) dan seterusnya.
Negosisasi, pendanaan, dan faktor resiko mengalir adalah aliran dua arah, sedangkan
pemesanan
(ordering)
dan
pembayaran
(payment)
adalah
aliran
satu arah.
Penting
untuk
diingat bahwa setiap saat ketika
inventories dipegang oleh salah
satu anggota dari channel
system,
operasi
pembiayaan
(financing operation) akan menyusul. Kemudian, ketika
distributor melakukan kepemilikan secara fisik (physical possession) dari porsi output yang
dihasilkan
oleh
manufaktur,
distributor
ini
akan
membiayai
manufaktur
tersebut.
Gambaran ini memperjelas ketika memeriksa carrying cost of inventory. Komponen
terbesar
dari
biaya
pengangkutan
(carrying
cost)
adalah
modal
yang terkunci
ketika
inventori
berstatus
dormant.
Biaya
bawaan yang
lain
adalah
produk
usang,
depresiasi,
pilferage, breakage,
gudang, asuransi and pajak. Alasan untuk
menjaga biaya
modal sangat
jelas, jika
uang tidak
tersendat dalam inventori, perusahaan
akan dapat
menggunakan
uang
itu untuk berinvesatsi pada hal lain. Akibatnya, biaya modal akan menjadi biaya oportunitas
|