39
Perspektif pertama menyatakan bahwa pegawai medis, paramedik, dan pegawai
lain merupakan komponen penting rumah sakit yang harus diberdayakan. Mutu
proses pelayanan kesehatan hanya akan meningkat
jika
pegawai
rumah
sakit
mempunyai
komitmen
dan
terlatih
dalam pekerjaannya.
Salah
satu
faktor
penting
dalam penegakan
komitmen
yaitu
insentif
keuangan
(reward
system)
sebagai
kompensasi bekerja.
Profesi dokter juga mempunyai keinginan untuk memperoleh pendapatan
tertentu. Hal itu bergantung pada situasi setempat dan kelangkaan tenaga kerja
(Trisnantoro,
2000).
Dalam
hal
ini
bekerja
di rumah
sakit
keagamaan ternyata tidak
mengurangi tuntutan dokter akan jasa medis.
Jasa
medis
di
rumah
sakit
keagamaan
dapat jauh lebih besar dibandingkan dengan rumah sakit Pemerintah. Pada intinya
kompensasi
keuangan
untuk
sumber
daya manusia
di
rumah
sakit non-profit tidak
dapat
dilakukan
hanya
dengan
berdasarkan keyakinan
akan
manfaat
surgawi
saja,
melainkan
juga
berdasarkan
manfaat
duniawi yang menggunakan nilai-nilai
pasar.
Insentif keuangan dapat mempengaruhi komitmen para tenaga medis. Pada
akhirnya
insentif tersebut akan mempengaruhi proses pelayanan rumah sakit.
Pengembangan
sumber
daya
manusia juga dilakukan melalui
pelatihan-
pelatihan, selain pengembangan dengan kompensasi. Kesalahan-kesalahan dalam
praktek di rumah sakit yang menjadikan pelayanan tidak efisien sebenarnya dapat
diminimalisasi jika saja sumber daya manusianya lebih terlatih dan mempunyai
komitmen yang tinggi.
|