38
Menurut Anthony, et al (2003, p. 502-503) kelemahan dari Balanced Scorecard
adalah:
1.
Hubungan yang buruk antara pengukuran non-finansial dan hasil
Tidak ada garansi bahwa keuntungan masa mendatang dapat mengikuti
pencapaian target pada berbagai area non-finansial. Ini mungkin masalah terbesar
dari Balanced Scorecard karena adanya asumsi bahwa keuntungan masa
mendatang terjadi karena mengikuti semua pengukuran Balanced Scorecard.
2.
Perbaikan pada hasil finansial
Tekanan
tambahan
dihasilkan
dari
lemahnya
keterikatan Balanced
Scorecard
dengan
program insentif
sehingga
senior
manager
sering
kali
dikompensasikan
untuk
performa
finansial.
Hal
ini dapat mengganggu pencapaian tujuan,
mengakibatkan manajer lebih fokus pada
sisi finansial dibandingkan pengukuran
lainnya. Bahkan yang telah berusaha untuk mengaitkan penghargaan dengan
pengukuran
Balanced
Scorecard menggunakan
cara
yang
menyimpang
pada
performa finansial.
3.
Pengukuran tidak diperbaharui
Banyak perusahaan tidak memiliki mekanisme formal untuk memperbaharui
pengukuran
agar
selaras
dengan
perubahan dan tahapan dari strategi.
Hasilnya
adalah perusahaan tetap
mengukur
performa
berdasarkan
strategi
sebelumnya.
Sebagai
tambahan,
pengukuran
sering
menghasilkan inertia,
biasanya
karena
karyawan mulai merasa nyaman menggunakan pengukuran tersebut. Beberapa
akibat dari sistem pengukuran yang tidak diperbaharui:
|