12
beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi dua bulanan dengan wakil dari
berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun
itu
untuk
mengembangkan suatu
model
pengukuran kinerja baru. Balanced Scorecard
sebagai sistem pengukuran kinerja
yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif
secara simultan.
Menurut,
Kaplan
&
Norton
dalam
bukunya
Balanced
Scorecard
Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi (2000, p. 2):
Balanced scorecard
menerjemahkan
misi
dan
strategi
perusahaan
ke
dalam
seperangkat ukuran yang menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran
dan
sistem manajemen
strategis.
Selain
tetap
memberi
penekanan
pada
pencapaian
tujuan finansial, Balanced Scorecard juga memuat faktor pendorong kinerja
tercapainya
tujuan
finansial
tersebut.
Scorecard mengukur
kinerja
perusahaan
pada
empat
perspektif
yang
seimbang:
finansial, pelanggan,
proses
bisnis
internal,
dan
proses
pembelajaran
serta
pertumbuhan. Balanced
Scorecard
memungkinkan
perusahaan mencatat hasil kinerja finansial sekaligus memantau kemajuan
perusahaan
dalam membangun
kemampuan
dan
mendapatkan
aktiva
tak
berwujud
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa datang
Sedangkan
menurut Widjaja dalam bukunya Memahami Konsep
Balanced
Scorecard (2002, p. 2), Balaced Scorecard adalah:
sekelompok tolak ukur kinerja yang terintegrasi yang berasal dari strategi
perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.
Oleh
karena
itu,
Balanced
Scorecard
adalah
sistem
manajemen,
pengukuran
dan
pengendalian
yang
secara
cepat,
tepat dan komprehensif dapat memberikan
pemahaman pada manajer tentang performance bisnis (Yuwono, 2007, p. 8).
Dari
teori-teori
tersebut
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa Balanced
Scorecard
adalah
suatu
sistem manajemen
kinerja
perusahaan
yang
mampu
memberikan
informasi pada manajer tentang kinerja dari perusahaan dan mampu mendukung
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
|