10
2.1.2 Bahan
Baku
Pembuatan
Semen
Bahan baku
yang digunakan dalam
industri semen dibedakan
menjadi
tiga,
yaitu
bahan
baku
utama,
bahan
baku
korektif, dan
bahan
tambahan.
Bahan
baku
utama
ialah
batu
kapur
(
limestone
)
dan
tanah
liat
(
clay
).
Gabungan
batu
kapur
dan
tanah
liat
mengandung empat
senyawa
yang
dibutuhkan dalam
pembuatan semen,
yaitu
kalsium oksida
dalam
bentuk
kalsium karbonat, aluminat, silikat, dan ferrit.
Keempat
senyawa
tersebut
komposisinya tidak
selalu
tetap
karena
lokasi penambangan
yang berpindah-pindah.
Untuk
itu
digunakan bahan
baku
korektif
untuk
menutupi
kekurangan ini.
Bahan
baku
korektif
yang
digunakan
adalah
pasir
silika,
iron
sand
dan
kaolin.
Bahan-bahan
tersebut
berfungsi untuk mengatur kandungan silikat, ferrit, dan aluminat.
Bahan tambahan
yang digunakan
gypsum. Gypsum
ditambahkan pada
klinker untuk memperlambat proses pengerasan semen.
Mineral-mineral kristal
dalam
semen,
yaitu
tricalcium
silicate,
dicalcium silicate, tricalcium alumina, dan tetracalcium
alumina
ferrit.
2.1.3
Sifat-sifat
Semen
2.1.3.1 Hidrasi Semen
Kekuatan
semen
tergantung
pada
reaksi
komponen-komponen penyusun
semen
dengan
air.
Reaksi
ini disebut
reaksi
hidrasi.
Reaksi
hidrasi
dipengaruhi oleh
kehalusan semen, jumlah air,
dan temperature. Reaksi
hidrasi didominasi oleh
hidrolisis komponen silikat
membentuk kalsium
silikat hidrat (tubermorite gel) dalam bentuk gel dan larutan lime, Ca(OH)2.
|