12
2.1.3.5 Kelembaban
Sifat
ini
harus
diperhatikan selama
penyimpanan dan
transportasi
semen.
Semen
mudah
menyerap
air
dan
CO2
dari
udara.
Kelembaban akan
menurunkan
kualitas
semen
seperti
berkurangnnya specific gravity,
terbentuknya
gumpalan-gumpalan,
terjadinya
false
set,
bertambahnya loss
of
ignition,
berkurangnnya
kekuatan,
dan
betambahnya
setting
time dan
hardening.
2.1.3.6 Pengkerutan ( shrinkage
)
Pengkerutan semen
dibedakan
menjadi
tiga,
yaitu
hydration
shrinkage,
carbonation
shrinkage,
dan
drying
shrinkage.
Drying
shrinkage
disebabkan
oleh
menguapnya air
bebas,
yaitu air
yang
terdapat diantara
fasa
cair,
padat,
dan
pasta.
Faktor
yang
mempengaruhi shrinkage
yaitu
komposisi
semen,
jumlah air pencampur, dan kandungan C3A tinggi.
2.1.3.7 Daya
tahan terhadap
sulfat
Mineral
C3A dalam semen
dapat
beraksi
dengan
senyawa sulfat
membentuk
high
calcium sulfoaluminate
hydrate
(C3A,
3
CaSO
4
,
31
H2O
).
Hal
ini
menyebabkan jumlah
air
kristal
dalam
C3A
bertambah
sehingga
menyebabkan ekspansi volume dan akhirnya menyebabkan keretakan beton.
2.1.4
Raw
Material
Mineral sebagai bahan
alami
dan
juga
sebagai produk
industri dapat
digunakan
untuk
memproduksi semen.
Materi
dasar
untuk pembuatan semen
adalah komposisi
mineral
yang
mengandung bahan dasar dari
semen
:
lime,
silica,
alumina
and
iron
oxide. Sangat
jarang
sekali
komponem-komponem
|