Home Start Back Next End
  
17
10
x1(n) = cos 2 p
n = cos
n
40
²
50
5
x2(n) = cos 2 p
n = cos
n
40
 
²
5
maka, cos
n
=
cos (2 pn + pn/2) = cos pn/2.
Dengan demikian dapat disimpulkan
2
bahwa
x2(n)
=
x1(n)
yang
berarti
bahwa
kedua
sinyal
tersebut
identik
dan
tidak
dapat
kita
bedakan.
Jika
kita
berikan
nilai
yang
dimunculkan
dengan
cos
(p/2)n,
kita
harus
memeriksa
ulang
apakah
nilai
x2(t)
dan
x1(t)
karena
nilai
x2(t)
akan
sama
dengan
x1(t)
bila  keduanya  dicuplik  pada 
frekuensi  F2
=  50  Hz  dan  F1
=  10  Hz  dengan 
laju
pencuplikan 40 cuplikan per sekon.
Jika
kita
ambil
contoh
lagi
dengan
frekuensi
F3 =
90
Hz
dengan
laju
pencuplikan
40
cuplikan per sekon
maka
hasilnya akan
identik pula dengan 
hasil dari F1
.
Jika demikian
dapat    diambil    kesimpulan    bahwa    semua    sinyal    sinusoida    dengan    rumus
cos
2
p
(F1
+
40k)t,
dengan
k
=
1,2,3,4,
dan
seterusnya adalah
identik
pada
laju
pencuplikan 40 cuplikan per sekon.
2.3.2 Gangguan Pada
Sinyal
Nada
Instrumen Musik
Akustik
Sinyal
nada
instrumen
akustik
yang
masuk
ke
dalam
sistem
pengenalan
nada,
tidak
selalu
bersih
walaupun sedikt
pasti
ada
gangguan yang
berupa
noise
atau
derau.
Noise
adalah
semua
bentuk
besaran,
yang
bukan
merupakan
bagian
dari
besaran
atau
sesuatu
yang
diinginkan. Noise ada
dua
macam
yaitu
internal
noise
dan
external
noise.
Internal
noise
dihasilkan oleh
efek
panas
pada
amplifier.
Banyaknya
noise
yang
masuk
ke
dalam
sinyal
tergantung
bandwidth
dari
amplifier
masukan.
Pada
umumnya
cara
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter