2
krireria
yllllg digunakllll dalam
mengevaluasi iangkah-langkrh altermtif
tmtllk bertindak.
Faktorr-fulctor tersebut
dap.at
berupa
strategis,
operasionaJ dan
hemdzri
tiga
sumber,
yaitu
:
Faktor
organisasional,
faktnr
illdustri,
0.&."1
fak:tor
Hngkung.am.
Critical Success
factor
dapat
berada pada lievd
korporas}
ataupun p$lda level
lain
(divisi,
perencru:man,
depaJtemen).
Menuru.t
Martin
(1990,
p93).
Critical
Success
Factors
belrbeda
dengan
'
Key
indicator''"
yang
dulu
banyak
d!igmn.oleh
perencan,a
sisrem
iLUom.1asiT.
CSF
bukan
ul_carnn
standar
yang
dapat
dipergm1aJrnm pada seml.Jll
peru.saha.an.
CSF spesifi.k
ootuk
sltuasi
khusus
pada
wakm
khusus
dan CSF
juga memiHki
bennacam-macam lliru:ran.
Parla
umillllilya
CS!F
adaloh
intemal,
sebagian
eksremal.
CS!F Internal
berhuboogan
dengan
rindohan
ymg
dapat di&'nbil
dalam
perusahaan.
CSF
ekstemal
berhuTr:mngan
dengan
faktm-faktor
rli
luar
perrusahaan.
CSF
sendlli
d.ap.at
dikategorikan
sebagai
monitoring
dan
building.
Monitoring
meHb.a:tkan
peneHilim
atas
situasi
saat
ini.
buildinf! berhubu:ongan dengan perubal::mn perusa.haan. atau
pcrencanaan masa
dep;m.
2.'"!
:rengeE'ful!n Knesioner
Mem:L"'Ut Hague
(1995,
pl),
kues]oner
merupakan
a1a.t
untuk
mewawancarai
orang.
Seb'!J:B.h
kuesioner
memberikan
su.aru
kerengka
dimana
pewawancara
dap:at
m.encatat
jaV <-aban; tanpa
hresioner
wawm:cara
tidak
akru1 temtur.
Jadikuesioner
merupaikan
alat
boom
ootuk
mcngumpul.kan d!ata dalrun
wawancara.
Tu.jwm kuesioner
antaura
la:l.n:
1.
Unruk
meruperoieh
infonnasi
nkurat
dari.
respcmdero.
Periset
berusaha
memperoleh
gamha.nm
ya'1g palfug dekat tentang
ke<Miaan
p.asaJr. illformasi yan.g
|