48
keuntungan yang
diperoleh
dari
zaman
itu.
Bangsa
Indonesia
mulai
insaf
lagi
akan
keharusan
mengembalikan
ilmu Pencak Silat pada tempat
yang semula didudukinya
dalam masyarakat.
4.
Perkembangan pada zaman kemerdekaan
Walaupun
di
masa
penjajahan Belanda
Pencak
Silat
tidak
diberikan tempat
untuk
berkembang,
tetapi
masih
banyak
pemuda
yang
mempelajari
dan
mendalami
melalui
guru-guru
Pencak
Silat,
atau
secara
turun-temurun
di
lingkungan keluarga.
Jiwa
dan
semangat
kebangkitan
nasional
semenjak
Budi
Utomo
didirikan
mencari
unsur-unsur
warisan
budaya
yang
dapat
dikembangkan
sebagai
identitas
nasional.
Melalui
Panitia
Persiapan Persatuan Pencak Silat
Indonesia, maka pada
tanggal 18 Mei 1948 di
Surakarta
terbentuklah IPSI
yang
diketuai
oleh
Mr.
Wongsonegoro.
Program
utama
disamping
mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia,
IPSI
mengajukan program kepada pemerintah
untuk
memasukan pelajaran Pencak Silat
di
sekolah-sekolah. Usaha
yang
telah
dirintis
pada
periode
permulaan kepengurusan di
tahun
lima
puluhan,
yang
kemudian kurang
mendapat perhatian, mulai
dirintis
dengan
diadakannya suatu
Seminar
Pencak
Silat
oleh
pemerintah pada
tahun
1973
di
Tugu,
Bogor.
Dalam
Seminar
ini
pulalah
dilakukan
pengukuhan
istilah
bagi
seni
pembelaan
diri
bangsa
Indonesia
dengan
nama
"Pencak
Silat"
yang
merupakan kata
majemuk.
Di
masa
lalu
tidak
semua
daerah
di
Indonesia
menggunakan istilah
Pencak
Silat.
Di
beberapa
daerah
di
jawa
lazimnya
digunakan
nama
Pencak
sedangkan
di
Sumatera
orang
menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat
mempunyai arti
khusus
begitu
juga dengan kata silat. Pencak, dapat
mempunyai pengertian gerak dasar bela diri,
yang
terikat
pada
peraturan
dan
digunakan
dalam
belajar,
latihan
dan
pertunjukan.
Silat,
|