memadai
atas
struktm
pengendalian
intem hams diperolch tmtuk
merencanakan audit
dan
menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang akan
di1akukan."
Jika
pengendalian
intern
suatu salu.an usal-ra lemah,
maka
kcnnmgkinan
terjadtnya kesalabm1, ketidakakuratan
alau.pun
kecura.ngan dalam
pcrusahaan
sangat
hesar,
d.alam
arti
rcsiko
untuk.
memberikan
opini
tidak sesuai
dcngan
kenyataan,
jika
auditor k:urang
hati-hati
daiam
melakukan
pemeriksaan
dan
tidak
cukup
banyak
mengumpulkan bu!cti-bukti
yang mendukung
pcndapal yang
diberikannya.
1Jntuk
mencegah
kemw1gkinan
1ersebut,
jika dati
hasil
pemahaman
dan evaluasi
atas
pengendalian
intern
pewsahaan,
auditor
menyim.puikan
bc-Jtwa
pengendalian
intern
tLdak bc.rjalan
deklif,
maka
auditor
hams
memperluas
scope
pemeriksaannya
pada
vvak.Ll
melakukan
substantive test.
Misainya: Pada wakm
mengirim konfinnasi
piulang, jumlah
konfirmasl
yang
dikirimkan
]-,arus
lebih banyak.
Pada
waktu
melakukan
ohservasi atas stock opname,
test atas
perhitungan
lisik
persediaan harus
lehih
banyak.
Pemahaman
dan evaluasi
atas
pcngcndalian
intern
merupakan
bagi.an
yang
sangat
penting
dalam
pemeri.ksaan
oleh
akuntan publik.
Karena
baik buruknya
pengendalian intern
akan
mcmberikan pengaruh yang besar
terhadap:
kcamanan harla
cJ.apal d.ipercayai atau
tidaknya
1aporan
keuangm1
perusahaan
lama
atau
cepatnya
proses
pemeri.ksaan akuntan
tinggi rendahnya audit
fee
jenis
opini
yang
akan diberikan a'kuntan
publi.k
|