![]() 17
1)
Mark Up Pricing
Berdasarkiln
pendapat
Kismono
(2001,p351)
perusallaan
menggunakiln
Mark
Up
Pricing
dengan
cara
menjumlah selisih
biaya yang
diperlul<an
daiam
memprodul<si
produk,
kemudian menentul<an
persentase
mark up
untuk
menutup biaya
dan
memperoleh keuntungan yang diharapl<an.
Penetapan harga
mark
up (Mark Up
Pricing)
berdasarl<an
pendapat lamb,
Hair, dan McDaniel
(2001,p283)
mempal<an metode
yang
paling
populer
digunal<an
oleh para
grosir dan
pengecer
untuk
menentukan harga
penjualan,
tidak
secara
langsung meOnganalisis
biaya
produksi. Penetapan harga
mark
up
adalah
biaya
pembelian produk
dari
produsen,
ditambah dengan
jumlah
keuntungan dan
untuk biaya
selain
itu
tidal< diperhitungl<an. Metode penetapan
harga
(Kotler
2002,
p52.9)
yang paling
dasar adalah
menambahl<an
mark
up
standar ke
biaya
produk.
Adapun
perhitungan Mark Up menggunal<an
rumus :
Persentase Mark Up =
Harga
Jual - Total Biaya
Harga
Jual
..............................(2.1)
Harga Mark Up =
Biaya
perunit
1- Persentase Mark up
2)
Target- Return
Pricing
..............................(2.2)
Pendel<atan
penetapan
harga
lainnya
yang
menggunakan
basis
biaya
adalah
penetapan harga
berdasarl<an
l<euntungan sasaran (Target - Return Pricing).
Perusallaan
menentukan
harga
yang
akan menghasilkan
tfngkat l<euntungan
investasi
(Return
On
lnvesment
atau
RO[J
sasararmya. Harga
untul<
mencapai
keuntungan sasaran
tersebut dapat dicari
dengan formula berikut ini :
Target- Return Price=
Keuntungan
yang diinginkan
X
Modal Investasi
........................(2.3)
Biaya
perunit
+
Unit Penjualan
|