Home Start Back Next End
  
35
Berdasarkan
langkah-langkah
terlihat
bahwa
pengukuran
kerja
dengan
jam
henti 
ini   mempakan  cara    pengnkuran 
yang 
objektif 
karena 
di   sini  
waktu
ditetapkan
berdasarkan
fakta
yang 
terjadi
dan   tidak
cuma
sekedar
diestimasi
secara
subjektif.
Di 
sini 
juga
akan
berlaku
juga   asumsi-asumsi
dasar
sebagai
berikut:
Metoda dan 
fasilitas untuk menyelesaikan pekeljaan hams
sama
dan
dibakukan
terlebih
dabulu
sebelum
kita 
mengaplikasikan
waktu
baku
ini
untuk pekeljaan yang sempa.
Operator hams
memahami benar
prosedur dan   metoda
pelaksanaan
kelja
sebelum
dilakukan
pengukuran
kelja.
Operator-operator
yang
akan
dibebani
dengan
waktu
baku
ini 
diasumsikan
memiliki
tingkat
keterampilan
dan 
kemampuan
yang
sama
dan 
sesuai
untuk
pekeljaan
tersebut.
Untuk
ini 
persyaratan mutlak
pada
waktu
memilih
operator
yang
akan
dianalisa
waktu
keljanya
benar-benar memiliki
tingkat
kemampuan yang rata-rata.
Kondisi lingkungau fisik
pekerjaan juga  
relatif
tidak
jauh  berbeda
dengan kondisi fisik pada saat  pengukuran kelja dilakukan.
Performace kelja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk
seluruh periode kelja yang ada.  (Sritomo Wignjosoebroto 2003, p171).
2.1.5. Melakukan Pengukuran Waktu
Pengukuran
waktu
adalab
pekeljaan
mengamati
dan 
mencatat
waktu-waktu
kelja
baik 
setiap 
elemen 
maupun 
siklus 
dengan  menggunakan 
alat-alat 
yang 
telah
disiapkan.
Hal 
pertama yang
dilakukan
adalah
pengukuran pendahuluan.
Pengukuran
pendahuluan
pertama
dilakukan
dengan 
menggunakan
beberapa
buah
pengukuran
yang banyaknya ditentukan oleh pengukur.
2.1.5.1.  Menentukan jumlah pengukuran dan  waktunya.
Menentukan jumlah
pengukuran
waktu
yang
dibagi
dalam
sub 
gmp,
setelah
itu
menghitung rata-rata sub  grup 
dengan mmus:
"
L;Xi
X
==
.l=.! 
k
atau
-
L:X
X=­
k
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter