Home Start Back Next End
  
16
Pesta
rakyat
atau
matsuri  
dewasa
ini
lebih
dipentingkan sisi
komersialnya
daripada sisi keagamaannya. Hal tersebut
terjadi karena adanya pengaruh
gejala
modern
dimana
folklor
telah
diubah
menjadi
kebudayaan pop
(pop
culture)
demi
kemajuan
pariwisata.
(Danandjaja
1997:301).   
Matsuri
masih
dilaksanakan
secara
tradisional
di
daerah
pedesaan,
tetapi
sebagian
lagi
sudah
disesuaikan
dengan
perkembangan
zaman.
Di
daerah
perkotaan,
festival
dirayakan
secara
besar-besaran untuk
kepentingan
komersial.
Ada
beberapa
tipe
matsuri 
di
Jepang,
yaitu
matsuri 
untuk
memohon
kepada
dewa,
misalnya
untuk
keberhasilan panen.
Tipe
kedua
adalah
matsuri
untuk
mengucapkan terima
kasih
kepada
para
dewa.
Tipe
ketiga
adalah
untuk
mengusir
penyakit dan bencana alam ( Danandjaja, 1997:301 ). Beberapa matsuri dirayakan secara
tradisional 
dan 
meriah 
disertai 
dengan 
pertunjukan-pertunjukan 
yang 
disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Matsuri
mempunyai dua
aspek besar. 
Aspek
pertama adalah komunikasi antara
para
dewa
dengan
manusia
yang
terdiri
dari
penyucian
diri
(monoimi),
persembahan,
pesta
makan
antara
para
dewa
dan
manusia
(naorai).  Aspek
kedua
adalah
komunikasi
diantara para pesertanya,
inilah
yang dinamakan
festival (
Danandjaja, 1997:301 ).
Jadi
aspek
pertama
lebih
ditujukan
kepada
dewa
sebagai
pusatnya,
sedangkan aspek
kedua
lebih mengarah kepada manusianya.
Menurut The Kodansha
Billingual
Encyclopedia of Japan  (1998:529),
Unsur
unsur penting dari matsuri adalah :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter