Home Start Back Next End
  
bentuk
perilaku,
disertai
dengan
adanya pertimbangan
norma dan
sebagai
ukuran
predictor  munculnya perilaku.  Kekhususan  dari
intensi 
itu  sendiri  dapat  diukur.
Norma didefinisikan
sebagai
probabilitas
dimana di
dalamnya terdapat
hubungan
antara
satu
subjek
dengan
subjek
lainnya.
Secara sederhana,
teori
ini
menyatakan
intensi  dipandang  sebagai  determinan  terdekat  dari  perilaku  tampak.  Sedangkan
dalam
teori
perilaku terencana oleh Ajzen
(2006) menambahkan
lagi
determinan
intensi
yaitu
aspek
kontrol
perilaku
dihayati
(perceived
behavior
control).
Dalam
teori  ini  keyakinan-keyakinan
berpengaruh
pada  sikap  terhadap  perilaku
tertentu,
pada
norma-norma
subjektif
dan
pada
kontrol
perilaku
yang dihayati.
Ketiga
komponen
ini berinteraksi dan
menjadi
determinan bagi
intensi
yang pada
gilirannya
akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak.
Berdasarkan
beberapa pengertian
intensi
dan
proses
pembentukannya,
dapat
disimpulkan
bahwa intensi
merupakan
hasil
keyakinan
dalam
diri
individu
terhadap
sesuatu,
yang kemudian
membentuk sikap tertentu dan akhirnya
menghasilkan
intensi
atau
keinginan
untuk
memanifestasikannya dalam
kehidupan
sehari-hari.
Hal
ini
diperkuat
oleh
pernyataan
Engel,
dkk
(1994)
yang
mencatat
bahwa sikap,
sejalan
dengan
intensi,
merupakan
prediktor perilaku di
masa akan
datang
yang
baik.
Dari
penjelasan – penjelasan di atas telah jelas bagi kita dimana posisi intensi sebagai tolak
ukur untuk memprediksi perilaku.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter