![]() 27
pemisah instruksi.
Kesuksesan
sistem
distance
learning
nelibatkan
interaksi
antara
pengajar dan para pel!\jar,
antara
para pelajar
c!.an
Engkungan
belajar, dan
antar para
pelajar serlilll1, JUga
proses belajar
di ruangan
kelas. McNabb
(1994)
mengatakan
bahwa,
mesk:ipun
kura.'lgnya dialog,
mengajar
di kelas.
pellaj<IT merasa
ba!r"''li
kelrurangan
distance
learning
karena
terdapat
kurangnya
dialog
dalam
proses
belajar
Int,eruJktifitas
me1niliki blln'f<tk b1ontuk, tidak
hanya terbatas
pada
audio
dan video,
ataupun
hanya
pada
dan
pelajar. Intcra1:tifitas
mewakili
hubu.'lgan
para
pelajar
dengan
tcrtaga
per: gajar
jarak:
jauh,
tenaga pengajar
lokal,
dan
fasilitas
yang
(1990) berpendapat bahwa
kualitas
dan
integritas dari
proses
komu.'likasi dua
arah.
Tanpa
hubungan,
distance
learning
merosot
model koresponden
lama
dari belajar
sendiri.
Para
pelajar
meiJjadi
otonorr:
terisolasi,
tertlarnbllt,
babkan.
gaga.L Distance
learning
yang efektifbvkanlah bentuk
belajar
yang
independen
dan
terisolasi.
2.4.2
:Pengertian Distance Learni111g
Pengertian
distance
learning
adalah
penekanan
pada
pemisahan tenaga pengajar
rlan pelajai
pada jar!tk dan/atau
waktu (Perraton,
1988),
pengontrolan
sis1:em belajar
oleh
paa
siswa
tanpa
mempennasalalikan tenaga
pengajar
yang
berada
pada
(Jonassen, 1992),
dan
komwikasijarakjauh antara
pelajar
dan
tenaga
petlga,ja,melalui
surat atau beberapa
bentuk
teki-mlogi (Keegar, 1986
;
Garrison
Shale,
1987).
Menurut
Virginia
Steiner
(1995),
pengertian
distance
learning
penyampaian
instruksional
yang
tidak
mengharuskan
pelajar
untuk hadir secara
pada
lok:asi yang
sac-ill
denga::J.
pengajar.
Bisa
dikatakan,
distance
learning
her:uti proses
|