ERB
ini
berkaitan erat
dengan
penentuan
konsonan
dan
disonan
dalam
musik. Dua
Fisika
bunyi
adalah
cabang
ilmu yang
mempelajari
teijadinya
bunyi,
dan
sifat-sifat
apa saja yang
berlaku
bagi
gelombang
bunyi
serta
pengaruh
terhadap
lingkungan. Bunyi
nada yang
berbeda
dapat
dikatakan
konsonan
bila
masih enak
didengar,
sedangkan
disonan
adalah
kebalikan
dari
konsonan.
Untuk
menentukan
persepsi
orang
terhadap
konsonan
dan
disonan,
maka
Plomp
dan
Levett
(1965),
melal.'Ukan
suatu eksperimen
terhadap
sejumlah
pendengar.
Pendengar
adalah
orang awam
yang
tidak
memiliki
Jatar
belakang
musisi,
dan
diminta
untuk
mendengarkan
dua
gelombang
yang
berbeda
dan
berubah-ubah.
Musisi
tidak
dipilih
untuk
percobaan
ini
karena
dianggap
dapat
menduga
interval
nada
yang
konsonan
secara
musikal.
Dari eksperimen
tersebut,
disimpulkan
sebagai berikut:
-
Ketika frekuensi kedua nada
sama,
maka nada
disebut 'konsonan sempurna'.
-
Jika
perbedaan
frekuensi
lebih
besar
dari
satu
critical
bandwith,
maka
disebut
konsonan.
-
Jika
perbedaan frekuensi antara
5% dan
50% dari
critical bandwith, maka
disebut
disonan.
-
Disonan
maksimum teijadijika
perbedaan
frekuensi adalahdari
critical bandwith.
Pada
perancangan
ini,
Kalibrasi
nada
dilakukan
secara
kasar,
yaitu
dengan
menggeser
nada
input
ke nada baku
yang
terdekat. Hal ini
dilakukan
untuk
menghindari
kemungkinan
yang
tak
terhingga
dari
suatu
input.
Namun
ERB,
konsonan
dan
disonan
diterapkan pada evaluasi dari
perancangan, untuk
menghitung akurasi
dari rancangan.
2.1.2 Fisika Bunyi
dan
Teori
Musik
|