![]() 1.
Pemisahan
biaya-biaya
kc dalam
biaya
varlabel
dan etap
sebcnamya sulit
22
-
dilaksanakan,
karena jarang
;ekaii
suatu biava
benar-benar variabel atau
benar-
'
-
benar
tetap. Namun
peri u diketahui
ba!nva
dalam
jangka yang
panjang semua
biaya adalah
berperilaku
vari,tbeL
2. Metode
direct
costing diang!,>ap ridak sesuai
dengan
pnns1p akuntansi
yang
lazim, sehingga
laporan
keuangan untuk
kepentingan pajak
dan
masyarakat
umum
harus dibuat
a:as da. ar
metode
ful: costing
3.
Dalam
metode
direct
costing,
naik
turunnya
laba
dihubungkan
dengan
perubahan-perubah:m
dalam
penjualannya.
Untuk
perusahaan
yang kegiatan
usahanya
bersifat
musiman,
direct costing
akan menyajikan
kerugian yang
berlebih-lebihan
dalam
peri3de-periode
tertentu,
sedangkan datam
periode
!ainnya
menyajikan
laba yang tidak
normaL
4.
Tidak
diperhitungkannya
biaya
overhead pabrik
tetap
dalam
persediaan
dan
harga
pokok
persediaan
akan
mengakibatkan nilai
persediaan
lebih
rendah.,
sehingga
akan
mengu;-angi
todal
kerja
yang
dilaporkan
untuk tujuan-tujuan
analisis
keuangan_(hal 164-H
5)
H.4.
HUBUNG.-\_,1'\1
METOOE
IHRECT
COSTING
DENGAN
ANAUSIS
1MPAS
DAN
BIAYA-VOUHHE-LABA
Pengertian Impas
menurut
Maher dan
Deakin
(1996),
yang
dite!jemahkan
oleh
Wibowo dan Djatnika,
adalah
:
"Tingkat volume
di
mana
laba sama dengan
nol" (p.
409)
|