Home Start Back Next End
  
67
Bab 5
Ringkasan
Taman-taman
di
Jepang
memiliki
ciri
khas
tersendiri,
baik
dari
fungsi
maupun
arsitekturnya. Sebagai contoh karesansui atau taman kering yang hanya terdiri dari pasir,
kerikil
dan
bebatuan,
yang
terdapat
di kuil-kuil.
Taman
ini
digunakan
untuk
proses
meditasi
yang
terdapat
dalam
ajaran
Budha,
Zen
dan
Tao.
Selain
itu
ada
juga
taman
yang biasanya hanya terdiri dari tanaman hijau dan beberapa ornamen
yang
menjadi
ciri
khas
pada
taman
tersebut,
taman
ini
digunakan
untuk
proses
upacara minum teh atau
chanoyu,
disebut
juga
taman
teh
atau
roji.
Taman
di
Jepang
memiliki
karakteristik
dalam hal
penataan
ornamen-ornamennya
sehingga
taman
tersebut
lebih
menunjukan
peniruan kepada keindahan alam dan kesan alamiah (kesan apa adanya atau sederhana).
Jika
taman
yang
bergaya
Barat
lebih
menunjukkan
bentuk
dan
warna,
maka
taman
Jepang
lebih
mementingkan
hal-hal yang tidak terlihat oleh mata, seperti filosofi dan
agama
yang
diwakilkan
melalui
simbol-simbol
dalam
taman.
Selain karesansui
atau
taman kering yang terdapat di kuil dan memiliki nilai atau makna dalam agama, taman
teh atau roji juga memiliki makna dalam Zen.
Sebagian
besar
taman-taman
di
Jepang tidak
digunakan
sebagai
arena
rekreasi
seperti taman-taman pada umumnya yang terdapat di negara lain. Taman di Jepang
biasanya
dibuat
oleh
kalangan
masyarakat
elit,
atau
dulunya dapat
juga
disebut
dengan
kalangan bangsawan. Hal ini berhubungan dengan keadaan atau kemampuan seseorang
untuk
memiliki
tanah
dalam
area
yang
cukup
luas.
Semakin
luas
taman
yang
dimiliki
maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk membuat taman. Oleh karena itu
hanya
kalangan
tertentu
saja
yang
dapat
membuat
taman,
karena
pada
akhirnya
taman
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter