204
jam dapat dilakukan pemeliharaan berupa pengencangan baut atau pelumasan
komponen.
Sedangkan untuk komponen
roll,
yang
sering
mengakibatkan
kerusakan
komponen adalah tidak sejajarnya sumbu roll dengan sprocket roll
dan juga kurangnya
pelumasan. Sehingga setiap selang waktu interval
pemeliharaan
dapat
dilakukan
pemeliharaan
berupa
penyesuaian
setting
sumbu dengan
sprocket
roll dan
juga
pelumasan.
Untuk komponen chain yang
sering
menyebabkan
kerusakan
adalah
tidak
sesuainya
tegangan
chain
dengan
putaran
sprocket
dan
idler
sehingga
menyebabkan
tidak selarasnya kecepatan putaran komponen-komponen
tersebut
sehingga
penyaluran
kaca
tidak
dapat
berjalan
dengan
baik.
Untuk itu
pemeliharaan
yang
dapat
dilakukan
adalah mengatur tegangan dari chain tersebut.
Walaupun
peluang
terjadinya
kerusakan
mesin yang
tak
terduga
tetap
ada,
diharapkan
dengan
adanya
pemeliharaan
preventive ini,
mesin
tidak
akan
mengalami
kerusakan yang tidak terduga di masa yang akan datang akibat kerusakan komponen.
5.2.10
Analisa
Perbandingan
Reliability
Sebelum
dan
Sesudah
Penerapan
Preventive Maintenance Usulan
Untuk
membandingkan
reliability
sebelum dan
sesudah
penerapan
preventive
maintenance usulan maka
kita
akan
melihat
pada
waktu
MTTF
masing-masing
komponen.
Pada
perhitungan
reliability
komponen
idler
tabel
5.48,
pada
waktu
MTTF
yaitu
352.0750
jam
terlihat
bahwa
reliability
sebelum
preventive
maintenance
usulan
R(t)
adalah
sebesar
50%
sedangkan
setelah
preventive
maintenance
usulan
maka
|