53
dengan pakaian pendeta yang dia kenakan. Hotei
membawa tas kain besar dan dipercaya
membawa keberuntungan bagi siapa saja yang percaya kepadanya. Wajah yang selalu
tersenyum melambangkan
kebahagiaan
dan
kesejahteraan.
Gambaran
serta
bentuk
atau
rupa
Hotei
di
Jepang
sama
dengan
rupa
atau
bentuk
Hotei
dalam
Buddha
Cina.
Yang
membedakan
yaitu
Hotei
dalam Shichifukujin
membawa
kipas
yang
disebut
oogi
(?)
sedangkan Budai
dalam agama
Buddha
tidak
membawa
kipas,
melainkan
membawa
sebuah kalung yang menunjukkan bahwa Budai merupakan seorang pendeta Buddha.
Daikoku(??) atau
Daikokuten(???) merupakan
dewa
kekayaan
dalam
Shichifukujin.
Asalnya,
Daikokuten
adalah
dewa
Mahakala
(secara harafiah
berarti
hitam besar) dalam agama Hindu di India yang juga merupakan dewa kekayaan. Nama
Daikokuten
terdiri
dari
kata
Dai(?) yang
berarti
besar,
Koku(?)yang
berarti
hitam,
dan
Ten(?)yang
berarti
dewa.
Jadi,
secara
literatur Daikokuten
berarti
the
great
black
deva.
Daikokuten
digambarkan
sedang
membawa
sebuah
palu
kecil
(Uchide no Kozuchi), memakai penutup kepala yang menyerupai topi (Daikoku Zukin).
Daikokuten
juga
digambarkan
mempunyai
wajah
yang
penuh
senyum yang
lebar,
memiliki janggut, kaki yang pendek dan gemuk, serta memakai pakaian Cina kuno.
Daikokuten membawa
karung
besar
yang
penuh
dengan
barang
berharga
yang
melambangkan kemakmuran dan kekayaan.
Perbedaan
yang
sangat
menyolok
antara
Daikokuten
dalam Shichifukujin
dan
Mahakala
dalam Hindu
yaitu
bentuk
fisiknya.
Walaupun
nama
Daikokuten secara
harafiah berarti
hitam besar,
namun Daikokuten tidak
memiliki
tubuh hitam dan enam
tangan
seperti Mahakala. Makna
warna
hitam pada Mahakala
yaitu
untuk
menghindari
segala
rintangan
menuju
jalan
pencerahan.
Mahakala
berdiri
di
atas
teratai
yang
|