52
sumber
kepustakaan
melalui
internet,
buku-buku
di perpustakaan
Universtas
Bina
Nusantara
(SALLC),
perpustakaan
Japan
Foundation,
perpustakaan
Ilmu Budaya
Universitas
Indonesia,
dan
juga
dari
buku-buku
milik
pribadi.
Kemudian
dari
data-data
yang
telah
terkumpul
tersebut,
penulis
akan
menganalisis
dan
menjelaskan
lebih
dalam
mengenai
makna warna
yang digunakan
pada
kakiemon
dengan
menggunakan
metode
deskriptif analitis.
Pertama-tama
penulis
akan meneliti
makna
warna-warna
tersebut
secara umum,
lalu
secara
denotatif
dan
konotatif
sebelum
meneliti
setiap
warna dengan
lebih dalam
dan
menghubungkannya
dengan
konsep
warna
agama
Budha.
Setelah
meneliti
makna
umum,
denotatif,
dan
konotatif
dari masing-masing
warna,
penulis
kemudian
akan
menjelaskan makna warna tersebut
disangkut-pautkan
dengan
konsep warna agama
Budha
dan
kemudian
menganalisa
medan
makna
yang dimiliki
oleh
warna
tersebut
sehingga akhirnya
penulis
dapat
menemukan
makna
keseluruhan
dari setiap
warna yang
penulis
teliti
yang
digunakan
pada porselen
kakiemon
tersebut.
Untuk
mempermudah
proses penganalisaan
dan penjelasan makna daripada warna-warna
tersebut, penulis
akan menggunakan tabel
dan bagan sebagai alat bantu penjelasan analisis.
Warna
yang
akan
penulis
teliti
adalah
warna-warna
yang terkandung
di
dalam
kakiemon;
yaitu
merah, biru, hijau,
dan
kuning.
Penulis
akan
meneliti
dengan
menggunakan
proses
penelitian
yang telah peneliti
jelaskan
diatas
hingga
akhirnya
dapat
mendapatkan makna keseluruhan daripada warna yang bersangkutan. Pada akhirnya
makna
daripada
warna-warna
yang
digunakan
pada kakiemon
adalah
api,
darah,
dan
kehidupan
yang
merupakan
makna
di balik warna
merah;
kesejukan
dan
pemulihan
yang
merupakan
makna
dari warna
biru;
mengandung
makna
masa muda,
keseimbangan,
dan
|