Start Back Next End
  
50
akhirnya tidak dapat dinyanyikan dengan melodi yang sama dengan lagu aslinya karena
ketukannya tidak sesuai. Skripsi ini juga tidak membahas tentang lagu yang seolah-olah
diterjemahkan dari lagu aslinya, padahal lirik lagunya sama sekali berbeda dan hanya
melodinya saja yang
sama. Lagu seperti itu tidak termasuk ke dalam kategori lagu
terjemahan melainkan adalah lagu yang berbeda dengan melodi yang sama. Kekeliruan
persepsi bahwa lagu tipe ini disangka merupakan lagu terjemahan sering kali terjadi.
Teori functional-equivalent
menitikberatkan pada kesetaraan fungsi dari
terjemahan tersebut. Kondisi tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, misalnya
faktor keberagaman budaya antara BSu dengan BSa sehingga terdapat ungkapan-
ungkapan yang tidak dapat diterjemahkan secara harafiah ke dalam BSa. Dalam
penerjemahan lirik lagu, dibutuhkan kesesuaian ketukan, sehingga dalam proses
pengalihan bahasa dari BSu ke dalam BSa perlu diperhatikan bahwa kata-kata yang
digunakan harus memenuhi prinsip kewajaran dalam BSa dengan makna yang paling
mendekati serta ketukan yang sesuai. Teori analisis komponen makna merupakan teori
yang dibutuhkan untuk menemukan makna dasar dari suatu kata atau frase, sehingga
proses menerjemahkan lagu ke dalam BSa dapat menemukan makna yang paling
mendekati dan sesuai dengan akurat.
Lagu Sepasang Mata Bola terdiri dari dua bait pengantar pendek dan dua refrain.
Tiap bait pengantar terdiri dari dua baris kalimat, sedangkan tiap refrain terdiri dari
empat baris kalimat. Analisis awal dimulai dengan mencari makna secara garis besar
dari tiap-tiap bait. Setelah mengetahui makna dari suatu bait, dilakukan analisis
gramatikal dari tiap baris kalimat, kemudian melakukan pengalihan bahasa dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran, dan kemudian menyusun ulang strukturnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter