![]() 186
Menjadi salah satu leader di industri makanan adalah misi
manajemen J.Co saat ini. Tak pelak momen puncak kejayaan J.Co
setelah 5 tahun dengan melakukan ekspansi ke pasar ekspor. Saat ini
total outlet J.Co mencapai 95 gerai, 15 diantaranya tersebar di
Singapura, Malaysia dan Cina dan 75 gerai tersebar di seluruh
Indonesia.
Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung lewat antrian panjang
yang mengular di outlet dan media yang menulis cerita tentang
kelezatan, kekhasan, dan kehebohan J.Co lebih penting ketimbang
iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan word of mouth dan
menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co mencoba
menghadirkan nuansa internasional dengan desain minimalis yang
simple tapi tetap elegan dan modern.
Manajemen J.Co memegang kepercayaan konsumen sebagai aset,
bila konsumen puas sesuai dengan ekspektasinya maka mereka
akan terus datang ke JCO. Gerai terlarisnya mampu menjual 14 ribu
donat per hari, dimana angka ini belum termasuk pembelian produk
lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.Co yang
jumlahnya bisa mencapai 1200 orang per hari.
perkembangan-j-co-melesat/ (28 Juli 2011).
Alasan untuk membangun konsep dine in yang memukau konsumen semakin
diperkuat dengan penggalan artikel dibawah ini:
Pada awal Mei lalu BAKERY INDONESIA mewawancarai Mr. Liu I
Ming, seorang bakery consultant dan inovator diberbagai negara
sewaktu berada di Jakarta untuk grand launching Mr.Baozi. Liu telah
mengunjungi berbagai Negara di Asia, Amerika dan belahan dunia
lainnya karena pekerjaannya sebagai konsultan.
Aliran Dua Besar di Asia
Dua aliran yang digunakan sebagai barometer di Asia adalah Jepang
dan Taiwan karena dapat mendorong pencetus pencetus bakery di
Asia, termasuk Indonesia.
Tipikal bakery Jepang adalah health care (health issue), oleh karena
itu pemilihan bahan, topping, dan isi harus memenuhi standar
kesehatan yang tinggi. Begitu juga dengan cara packaging dan
|