berpendapat bahwa, Di era semakin maju dan serba modern, kehadiran listrik sudah
menjadi kebutuhan primer kehidupan manusia. Segala kelengkapan kebutuhan hidup
kini mengkonsumsi energi listrik, bahkan untuk tempat berlindungpun
(rumah/bangunan) dalam usaha menciptakan kenyamanan. Seiring dengan terjadinya
pemanasan bumi yang terjadi akhir-akhir ini, maka tak ayal bila sebagian orang
membutuhkan penghawaan buatan seperti AC (Air Conditioner) untuk menjaga suhu
ruangan tetap nyaman.
Semakin buruknya iklim dan cuaca bumi di masa sekarang ini, membuat
sebagian bangunan membutuhkan penghawaan buatan seperti AC untuk menjaga
kenyamanan suhu thermal. Hal ini bisa saja dicegah jika bangunan memiliki sistim
sirkulasi penghawaan alami yang baik sehingga ruangan tetap sejuk tanpa harus
menggunakan penghawaan buatan.
Penghawaan alami dalam bangunan hemat energi sangat dibutuhkan, namun
perlu juga memperhatikan suhu udara yang ada diluar agar panas udara diluar tidak
terbawa masuk kedalam bangunan. Menurut Tri Harso Karyono (2007), Salah satu
penyebab ketidaknyamanan termis bangunan adalah tingginya suhu udara luar.
Rancangan ruang luar dan ruang terbuka kota (taman, jalan dan lainnya) perlu
vegetasi yang memadai baik dari segi jumlah maupun penempatan.
Vegetasi
penyerap CO2 dan memberikan peneduh, turut membantu menyerap radiasi panas
matahari dalam jumlah yang besar sehingga menurunkan suhu udara disekitarnya.
Hal ini sangat membantu pencapaian kenyamanan termis manusia di dalam maupun
di luar bangunan.
Selain dari memiliki sistim penghawaan alami yang baik dan orientasi
bangunan yang benar, bangunan juga harus didukung oleh rancangan ruang luar yang
|