Home Start Back Next End
  
19
citra  melebihi  sekedar
aspirasi  dan  lebih  berkenaan  dengan
kesamaan
filosofi
antara  merek  dan  konsumen  individual.  Kesuksesan  sebuah  experience b®and
ditentukan oleh
kemmpuan
merek bersangkutan
dalam mengekspresikan
individualitas
dan
pertumbuhan
personal.
Contohnya
Nike
dengan
“Just
Do
It”
attitude yang dikomunikasikan se©ara konsisten.
2.1.2.3    
Perilaku Konsumen Terhadap Merek
Meurut
Aeker
sebagaimana
dikutip
oleh Kotler (2003,p.422)
tingkat
perilaku
konsumen terhadap merek dibedakan atas lima tingkat, yaitu :
1.
Konsumen yang sering menggati merek khususnya karena alasan
harga.
Tidak memiliki loyalitas merek.
2.
Konsumen yang
puas akan suatu
merek
dan tidak memiliki alasan
untuk
mengganti merek.
3.
Konsumen
yang
puas
akan
suatu
merek 
dan
akan
merasa
rugi
bila
mengganti suatu merek lain.
4.
Konsumen 
yang 
meberikan 
nilai 
yang 
tinggi 
pada 
suatu 
merek,
menghargainya dan menjadikan merek bagian dari dirinya atau seperti teman.
5.
Konsumen yang setia terhadap
merek.
2.1.2.4    
Ekuitas Merek
Menurut
Durianto (2004,p.4), mendifinisikan
“ekuitas merek adalah seperangkat aset
dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah
atau mengurangi
nilai
yang diberikan suatu
produk atau jasa baik
pada perusahaan maupun
pelanggan”.
Agar aset dan liabilitas mendasari Brand Equity
maka aset dan liabilitas merek harus
berhubungan
dengan
nama
atau
sebuah
simbol
sehingga
jika
dilakukan
perubahan
nama
dan simbol merek, beberapa atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar Brand Equity
akan berubah pula.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter