4
obat-obatan terlarang atau melakukan perilaku asosial, maka remaja yang
memiliki tingkat konformitas tinggi cenderung mengikutinya tanpa
memperdulikan akibatnya bagi diri mereka sendiri. Hal tersebut tidak terlalu
mengherankan, alasannya adalah remaja sangat ingin diterima sehingga akan
melakukan apapun sesuai penilaian dan persetujuan dari kelompok teman
sebaya agar diterima dan diakui keberadaannya dalam kelompok, termasuk
melakukan perbuatan atau tingkah laku yang bersifat pelanggaran hukum
yang berlaku dan pelanggaran nilai-nilai moral.
Dalam hal ini perbuatan yang dimaksud pelanggaran hukum dan nilai-
nilai moral disebut juga kenakalan remaja (Gunarsa, 2012). Seperti hasil
perhitungan dari penelitian yang dilakukan oleh Mulyasri (2010) mengenai
peranan konformitas dan keharmonisan keluarga terhadap kenakalan remaja,
berdasarkan hasil perhitungan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada
hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja,
sehingga
dapat dikatakan konformitas teman sebaya berhubungan dengan
kenakalan remaja.
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau
kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial
pada remaja. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas,
dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status
hingga tindak kriminal (Kartono, 2006). Sedangkan definisi lain mengatakan
kenakalan remaja merupakan kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang
|