4
memfokuskan pada kualitas pakaian yang dihasilkan secara detail. Tampil dengan
estetika modern, tapi tetap mempertahankan metode dan nilai-nilai tradisional.
PT. Elhaus Indonesia didirikan oleh dua orang mahasiswa jurusan desain,
yaitu Eduardus dari salah satu Universitas negeri di Indonesia dan Raven Navaro
salah satu mahasiswa Universitas swasta di Singapura. PT. Elhaus Indonesia
didirikan pada awal tahun 2010, dan berfokus pada pembuatan jins berbahan denim.
Pada awal didirikannya, PT. Elhaus Indonesia mendapatkan respon yang sangat baik
dari para konsumen.
Dengan menggabungkan fashion style
modern dan tradisional, PT. Elhaus
Indonesia berhasil meyakinkan konsumen dengan produk yang diciptakan yaitu
dengan memiliki ciri khas dan identitas produk yang berbeda dengan para
kompetitor sejenis. PT. Elhaus Indonesia menciptakan produk jins berbahan denim
yang terinspirasi dengan cara berpakaian masyarakat di Amerika pada tahun 1940-
an.
PT. Elhaus Indonesia atau brand
Elhaus merupakan salah satu brand
yang
menjadi pelopor berkembangnya bisnis fashion
denim di Indonesia. PT. Elhaus
Indonesia adalah perusahaan bisnis yang bersifat organik, yaitu dengan
mengedepankan nilai-nilai dari sentuhan tangan manusia untuk membuat sebuah
produk dan juga mengurangi pemakaian alat atau mesin. Hal itu dilakukan untuk
melestarikan warisan yang dilupakan yang menjadi aset daerah dengan kemampuan
tradisional hingga dapat terus dilakukan untuk generasi yang akan datang.
Pembuatan produk denim dengan menjahit menggunakan tangan sangat memakan
waktu, tapi itu adalah filosi dari PT. Elhaus Indonesia.
Dengan melakukan inovasi dan kreatifitas, PT. Elhaus Indonesia mencoba
sebaik mungkin menggunakan bahan material yang ramah lingkungan. Salah satunya
adalah menggunakan benang katun 100% untuk mengurangi penggunaan benang
sintesis yang tidah ramah lingkungan. Itu merupakan salah satu inovasi yang
dilakukan oleh PT. Elhaus Indonesia untuk terus bersaing dibisnis fashion denim.
Saat ini, PT. Elhaus Indonesia tidak hanya memproduksi jins berbahan
denim, tapi mulai menciptakan produk yang lain seperti kemeja, dompet, dan kaos.
Itu dilakukan untuk mengembangkan bisnis dan juga untuk tetap dapat bersaing
|